Tuesday, February 20, 2007

KTP di Gilimanuk

Saya sudah enam tahun di Bandung, pulang ke Bali satu semester atau kadang setahun sekali, lewat jalan darat melalui gerbang Bali, yaitu Gilimanuk.

Sejak tragedi bom Bali, pemeriksaan pendatang di gerbang-gerbang masuk Bali diperketat, diantaranya dengan pemeriksaan KTP, termasuk pula di Gilimanuk. Pemeriksaan masih dilakukan sampai sekarang (terakhir saya pulang tahun baru 2005), akan tetapi ternyata terjadi kecolongan pada pemeriksaan KTP tersebut.

Apabila pendatang begitu turun dari ferry penyeberangan langsung naik ojek, maka ia akan secara otomatis luput dari pemeriksaan KTP yang dilaksanakan petugas. Pengendara ojek biasanya langsung menjemput penumpang yang turun dari ferry dan menawarkan jasanya. Penumpang ini akan dibawa memutar tanpa melewati pos pemeriksaan KTP.

Kalau tujuan Pemda untuk mengawasi dan membatasi para pendatang tanpa identitas menuju Bali, maka hal ini adalah suatu kecolongan, yang bahkan mungkin sudah terjadi sejak aturan pemeriksaan ini diterapkan.

Mohon kepada pihak yang terkait untuk lebih memperketat lagi sistem pemeriksaan, dan kepada para pengendara ojek untuk tidak mengelabui petugas yang akhirnya hanya akan merugikan kepentingan bersama.

I Kadek Suparta
Asrama Mahasiswa Bali Otten,
Bandung

No comments: