Tuesday, February 20, 2007

Pura Goa Lawah


I Kadek Suparta / 28-08-2005

TOPIK : Pelanggaran Tata Krama Ngeranjing Di Pura Goa Lawah
ASPIRASI :Seringnya Pelanggaran Tata Krama Ngeranjing Di Pura Goa Lawah

Om Swastyastu,
Pura Goa Lawah Merupakan Salah Satu Kahyangan Jagat Yang Terdapat Di Kabupaten Klungkung. Tapi Sebagai Sebuah Kahyangan Jagat, Penghormatan Terhadap Nilai-nilai Kesakralan Di Pura Goa Lawah Sangatlah Rendah.

Pengunjung Dapat Seenaknya Ngeranjing Ke Utama Mandala Pura,, Seperti:• Hanya Memakai Selendang, Dengan Tetap Bercelana Panjang• Kaum Wanita (tamu Dan Turis) Yang Tidak Jelas Apakah Sedang Cuntaka (datang Bulan)• Berlalu-lalang, Berdiri Berfoto-foto, Sementara Ada Krama Yang Duduk Bersembahyang. Akankah Hal Seperti Ini Terus Dibiarkan?

Saya Sudah Mengamati Terjadinya Hal Ini Semenjak Beberapa Tahun Yang Lalu. Tulisan Saya Tentang Pelanggaran Tata Krama Di Pura Goa Lawah Sudah Pernah Dimuat Bali Post Beberapa Semester Lalu, Namun Tanggapan Dari Pemda Klungkung Sampai Saat Ini Belum Juga Terealisasi. Perhatian Dari Pemda Klungkung Sangatlah Kurang Terhadap Pelestarian Nilai-nilai Kesakralan Di Pura Goa Lawah. Hal Ini Terlihat Dari Tidak Tegasnya Pengaturan Ngeranjing Pura. Para Guide Yang Umumnya Orang Bali, Malah Membiarkan Saja Hal Yang Memalukan Ini Terjadi.

Menurut Saya Ini Adalah Suatu Kesalahan Yang Sangat Besar, Bahwa Pemda Sebagai Aparat Yang Berwenang Sampai Membiarkan Pura Kahyangan Jagat Menjadi Ajang Bisnis Dan Membiarkan Kesakralannya Terabaikan. Seharusnya Tamu Dan Turis Yang Tidak Akan Bersembahyang Dilarang Keras Ngeranjing Sampai Ke Utama Mandala Pura. Kalau Mau Ngeranjing, Hanya Boleh Sampai Madya Mandala, Dan Itupun Harus Memakai Kain Lengkap Dengan Selendang. Sangat Menyedihkan Melihat Ketika Ada Krama Yang Sedang Duduk Bersembahyang, Tiba-tiba Diganggu Oleh Tamu Domestik Yang Bercelana Panjang, Berlalu-lalang Berdiri Berfoto-foto Dengan Cuek Mengabaikan Ada Krama Yang Sedang Duduk Bersembahyang Di Sebelahnya. Saya Merasa Emosi Melihat Hal Ini Terjadi, Namun Tidak Berdaya. Apakah Saya Harus Marah Kepada Tamu Tersebut, Padahal Harus Menahan Amarah Di Areal Pura? Kalau Saya Memberi Tahu Satu Orang Tamu, Bagaimana Dengan Tamu-tamu Yang Lainnya? Akhirnya Saya Hanya Diam Seribu Bahasa, Sambil Meratap Sedih Di Dalam Hati.

Yang Terhormat Pemda Klungkung, Kalau Memang Tidak Bisa Mengelola Dengan Baik Pura Kahyangan Jagat Goa Lawah, Serahkan Saja Tanggung Jawabnya Kepada Krama Desa Goa Lawah, Tentunya Dengan Pengelolaan Retribusi Yang Diserahkan Pula Tanggung Jawabnya Kepada Krama Desa, Namun Dengan Tetap Memperhatikan Kewajiban Retribusi Ke Pemda. Dengan Cara Seperti Ini, Saya Yakin Bahwa Krama Desa Akan Mengelola Pura Dengan Baik, Secara Sekala Maupun Niskala, Dan Pemda Pun Tetap Mendapat Retribusi Dari Keberadaan Pura Sebagai Obyek Wisata. Terima Kasih, Dan Mohon Maaf Atas Segala Kekurangan Saya.

Om Shanti…Shanti…Shanti…Om

I Kadek Suparta
Jl. By Pass Ngurah Rai 73 Kedonganan, Kuta-Bali
mailto:kadeksuparta@yahoo.com) 705 692 - 081 7027 2346

TANGGAPAN :
Trima kasih atas sumbang sarannya. Hal akan kami sampaikan kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung untuk memberi tanggapan lebih lanjut.



http://www.klungkung.go.id/main.php?go=kritik_list&id=17

No comments: